Thursday, November 29, 2012

Aku dan Keragu-raguanku

Baru kali ini, ya baru kali ini aku merasakan kebingungan yang amat sangat. Terdengar terlalu berlebihan memang tapi itu lah yang benar-benar aku rasakan sekarang. Apa yang akan kamu lakukan ketika dirimu berada di jalan buntu? aku pun sekarang tidak tahu apa yang seharusnya dilakukan. Terlalu banyak yang aku pikirkan, terlalu banyak yang aku pertimbangkan, hingga terlalu takut justru hal ini hanya untuk mengulur waktu, entah sampai kapan. 

Memang, memulai itu tidak mudah. Aku tekankan sekali lagi, memulai itu bukanlah hal yang mudah. Kamu akan membutuhkan keberanian yang lebih dari biasa. Jika kamu ragu, semua akan berjalan dengan ragu-ragu pula. Dalam konteks ini, yang aku maksudkan adalah, jika kamu memulai semua hal dengan keraguan di awal maka proses selanjutnya yang akan kamu lewati pasti juga akan di penuhi dengan keraguan. Itu yang terjadi padaku saat ini. 

Aku memulai dengan langkah ragu. Aku membuat fondasi ini dengan penuh keraguan dan aku memang terlihat memaksakan langkah ku ini. Aku juga tidak tahu apa yang aku pikirkan pada saat itu. Hanya satu hal yang saat itu ingin aku lakukan, semua ini dapat segera berjalan, dampaknya nanti akan dibereskan nanti, biarkan ini berjalan terlebih dahulu. Terdengar pragmatis? sangat. Aku salah memang. Aku tahu aku salah sekarang. Penyesalan memang selalu datang terakhir bukan? Itu menyebalkan. Mengapa penyesalan selalu datang di akhir? mengapa tidak ada peringatan terlebih dahulu sebelum penyesalan itu datang? Yaa, aku mulai terlihat menyalahkan semua hal yang ada sepertinya, padahal aku yang salah.

Aku harus mulai sadar, waktu tidak dapat diulang kembali walau hanya satu detik saja. Sama halnya seperti apa yang kamu lakukan, kamu tidak dapat mengulang kembali apa yang sudah kamu lakukan sebelumnya, kamu tidak dapat membatalkan apa yang sudah kamu perbuat sebelumnya walau tahu itu memang salah. Sayang, hidup ini tidak sesederhana microsoft word yang mempunyai tombol undo untuk membatalkan apa yang sudah kita lakukan. Hidup terlalu rumit, dan ini lah hidup. Aku harus mulai sadar, aku hidup di dalam putaran waktu yang terus bergerak maju dan tidak mungkin bergerak mundur *setidaknya sampai saat ini belum ada teori yang membenarkan tentang black hole yang dapat memungkinkan orang berpindah waktu*.

Untuk itu, memang sudah seharusnya dan sewajarnya, keputusan apapun yang aku ambil adalah keputusan yang sudah dipikirkan matang-matang, dan bijak. Keputusan yang sudah dipikirkan terlebih dahulu dengan banyak pertimbangan-pertimbangan. Bukannya keputusan yang diambil karena ke pragmatisan belaka. Hal ini, bukanlah hal yang mudah kawan. Terlebih jika kondisi mu saat itu tidak memiliki banyak waktu untuk berpikir. Lagi-lagi, itu yang setidaknya aku rasakan.

Sekarang, saat ini, aku sedang merasakan akibat dari yang sudah aku perbuat. Perbuatan yang aku putuskan mungkin tidak dengan pertimbangan yang matang. Mau tahu bagaimana akibatnya? Dijamin kamu tidak akan mau merasakannya. Cukup aku saja yang tahu karena akibatnya cukup membingungkan. Akibatnya adalah juga sebuah keragu-raguan. Menyebalkan? Sangat. Semua berputar-putar dalam keragu-raguan. Inilah akibat yang sekarang aku rasakan. Apa kamu punya pendapat untuk masalah ku?

Hal yang harus kulakukan setelah ini, aku rasa aku harus berani mengambil langkah pasti. Kali ini, aku harus pastikan tidak ada lagi keragu-raguan yang membayang-bayangiku. Aku tidak mau berakhir dengan bayang-bayang keraguan seterusnya, bisa sangat menyesal nantinya. Percayalah, rasa menyesal itu sangat tidak mengenakan. Satu hal yang harus kulakukan, aku harus berani. Aku harus mengambil langkah berani, dan tegas lebih dari biasanya. Tentunya bukan langkah yang diambil karena ketergesah-gesahan dan kepragmatisan ku, tapi benar-benar keputusan berani dengan resiko-resikonya dan pertimbangan yang matang. Aku akan selalu ingat, setiap perbuatan pasti memiliki resiko, dan yang harus aku lakukan adalah mengambil tindakan dengan resiko yang seminim mungkin.

Aku percaya aku pasti bisa, aku percaya pada diriku, karena masih ada orang yang mempercayaiku di luar sana. Aku percaya pada diriku, dan Aku percaya pada Tuhanku. Masalah ini akan selesai dan akan ada jalan keluarnya. Sekarang hanyalah detik-detik waktu yang harus aku lewati. Waktu berjalan terus, dan kita tidak dapat menghentikan waktu. Sekarang adalah detik-detik aku membunuh keragu-raguanku. Aku ingin semua berakhir sesuai dengan yang seharusnya. Semoga. Wish me luck guys :)