Tuesday, August 7, 2012

Berbeda? Siapa Takut?

Umumnya orang itu akan bersikap seperti apa yang kebanyakan orang lain lakukan dan karena hal tersebutlah definisi normal itu ada. Ya, normal dapat dikatakan relatif tergantung bagaimana kebanyakan orang mendefinisikan normal itu sendiri. Tetapi tiap orang dilahirkan tidak serupa seperti yang lainnya, melainkan unik dan berbeda. Namun, seringkali perbedaan tersebut bahkan dianggap sebagai hal yang tidak normal karena berbedanya dengan yang lain. Padahal, perbedaan justru yang dapat menjadi kelebihan bagi dirinya dan membawa manfaat bagi orang lain. Karena anggapan normal pula, membuat perbedaan yang ada menjadi ditutup-tutupi, dan orang-orang pun akan lebih bangga menjadi serupa dibanding bangga dengan keunikannya. 

Lingkungan sekarang tidak ramah dengan perbedaan bahkan cenderung mematikan perbedaan yang justru dengan hadirnya akan dapat membuat dunia lebih berwarna. Yaa, begitulah nasib perbedaan. Kehadirannya seringkali tidak diterima karena terlalu berbeda dengan yang lain. Katanya, jika berbeda maka dia salah. Wajar saja jika hidup ini berlalu dengan membosankan karena semua terpaksa di didik menjadi serupa. Padahal, melanggar hak itu namanya, yang terjadi tanpa sadar. 

Orang pun menjadi takut menujukkan perbedaan dan keunikan dirinya tanpa tahu bahwa dengan perbedaannya dapat membawa hidup menjadi lebih indah karena tidak mungkin semua yg diciptakan adalah sia-sia. Kita diciptakan berbeda dan unik pasti ada tujuannya, tentu tujuan yang baik. Oleh karena itu, beranilah hidup dengan berbedanya dirimu karena dengan itu, justru membuat kehadiranmu menjadi lebih istimewa dimanapun kamu berada. Berbedanya dirimu membuat orang lain tidak memiliki apa yang kamu miliki dan itu adalah anugrah yang harus disyukuri bukan ditutupi. Banggalah dengan berbedanya dirimu karena dunia membutuhkanmu dengan segala unikmu. Dan itu yang menjadikan kamu sebagai dirimu sendiri bukan sebagai orang lain. Cari apa yang membuatmu berbeda dengan yang lain dan hiduplah dengan menjadi drimu sndiri. Dunia membutuhkanmu sebagai dirimu sndiri bukan sebagai orang lain. 

i love you?

Aku adalah seorang anak perempuan yang sedang mulai beranjak dewasa. Sama seperti anak gadis pada umumnya, menginjak masa peralihan seperti aku sekarang ini pasti memiliki sosok yang dikaguminya. Sosok tersebut tentunya adalah seorang laki-laki. Seringkali aku ditanya, adakah pria yang kau suka? dan seringkali pula aku bingung mencari jawabannya. Jika ditanya adakah pria yang kau kagumi? sudah pasti aku punya jawabannya. Tapi, jika ditanya pria yg disuka? aku akan berpikir keras untuk menemukan jawabannya dan sampai sekarang pun aku masih berusaha mencari jawabannya.

Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan tersulit yang aku temukan sampai detik ini. Pertanyaan tersebut juga membuat ku berpikir kembali, masa iya tidak ada orang yang aku suka? emang gimana sih tau nya kalo lagi suka sama orang? bukannya kagum itu berarti suka ya? atau suka itu lebih daari kagum? bedanya apa?. Semakin dicari jawabannya justru semakin banyak pertanyaan-pertanyaan baru yang bermunculan. Sudahlah, tidak usah terlalu dipikirkan, percaya saja jika waktunya tiba pasti kau akan tahu jawabannya, pikirku sebagai pembenaran.

Sampai aku mulai heran, kenapa bisa ada orang yg menyukai ku. Bukan ingin bermaksud pamer, tetapi semenjak aku duduk di kelas 4 SD sampai sekarang, pasti ada saja laki-laki yang mengaku menyukai ku. Aku bisa maklum untuk laki-laki yang menyukai ku saat aku duduk di bangku SD dan SMP, karena pada saat itu jamannya ababil (baca: ABG labil) mencari pacar untuk saling pamer karena kegantengan atau kecantikan sang pacar. Semua ababil pun saling berlomba-lomba mencari pacar. Padahal mereka tidak tahu apa sebenarnya maksud dari menyukai seseorang karena akupun tidak tahu apa artinya. Atau hanya aku yang terlalu naif sehingga tidak tahu apa maksudnya menyukai atau bahasa beratnya mencintai seseorang.

Ya, sampai detik ini pun aku belum mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kenapa bisa seseorang mencintai orang lain? Mungkin karena aku memang belum mengalaminya. Saat ini, yang aku bisa lakukan hanyalah menunggu dan menunggu waktu yang tepat tiba, dan aku akan bisa menjawab semuanya. Percaya, karena semua pun akan indah pada waktunya