Wednesday, September 8, 2010

Ini hanyalah Masa Lalu

H-1 sebelum lebaran, akhirnya hari kemenangan akan segera tiba!
Perasaan senang, sedih, campur aduk jadi satu, apalagi hari ini masih harus kuliah.. males si maunya bolos aja, enak dirumah bisa bantu bantu aka tidur-tiduran sambil bermain bersama adik dan kakak tercinta yg udah libur dari lama. tapi apalah daya, hanya sebatas keinginan yang tidak dapat terwujud karena terlalu takut bolos haha..

Sedih karena ramadhan sebentar lagi akan berakhir, padahal masih banyak targetan ramadhan yang belum tercapai. Ya Allah pertemukanlah diriku dengan ramadhan tahun depan, amin.


##########
Teringat akan kesalahan 5 tahun lalu yang kini terungkit kembali. Kejadiannya baru semalam, yang kembali menyadarkanku akan masa lalu ku yang masih suka berbuat dosa karena belum mengenal Islam dengan baik, setidaknya tidak seperti sekarang. Dia dari masa lalu kembali datang dan menanyakan saat-saat itu. Ya, memang salahku telah melukai hatinya. Dia menjadi korban dari kepolosan ku, begitulah aku menyebutnya. Atau mungkin lebih pantas dibilang kelabilan diriku saat itu, maklum lah ABG. Jadi masih suka ikut-ikutan apa kata temannya daripada kata diri sendiri. Mungkin setelah dijalani akan biasa saja, jadi ya dicoba saja dulu, pikirku. Alhasil setelah menjalaninya selama 1 minggu, ada perasaan tidak nyaman, dan bersalah. Aku tidak bisa membohongi perasaan ku sendiri kalau ternyata aku tidak suka. Jadi aku putuskan untuk mengakhirinya saja. Mungkin, bagi sebagian teman seumurku saat itu, keputusan yang ku ambil terlalu berlebihan, yaudah lah ga usah dibawa serius, lebai banget deh, baru seminggu udah putus. Tapi, tidak untukku, entahlah, aku merasa tidak nyaman dengan status ini jadi untuk apa dilanjutkan. Aku tidak menyangka kalau keputusanku saat itu sangat melukai hatinya, karena aku pikir dia juga menganggap ini main main. Dugaannku salah, dia kecewa dengan keputusanku. Sudah aku jelaskan kepadanya alasan ku untuk mengakhiri ini, kupikir dia sudah mengerti kalau aku belum siap untuk ini walaupun tanpa alasan yang jelas. Memang saat itu alasan ku untuk mengakhirinya tidak didasari dengan alasan yang jelas. Aku pikir, ini memang belum saatnya untuk ku karena aku belum siap. Selain itu ada hal lain yang aku pun tidak bisa mengerti sampai sekarang, mengapa aku merasa belum siap, yang ku tahu, hati kecil ku selalu tidak tenang selama hubungan itu berjalan walaupun hanya 1 minggu.

##########
Sampai pada kemarin malam, dia datang menanyakan kembali masa lalu itu. Tidak secara langsung, melalui salah satu situs jejaring sosial. Awalnya, tak sedikit pun aku berpikir dia akan menyungging masalah itu karena itu hanyalah masa lalu. Namun dia mempunyai alasannya sendiri kenapa dia mengungkit lagi masa lalu itu. Aku pun mengulang kembali pernyataan 5 tahun lalu saat mengakhiri hubungan ini. Karena aku memang tidak mempunyai perasaan apapun terhadapnya dan saat itu aku hanya terbawa suasana teman-teman ku saja. "Maaf telah menjadi korban kepolosanku", Hanya itu kalimat yang terucap dariku. aku tak menyangka reaksi dirinya saat mengetahui alasanku sebenarnya. Dia sangat kecewa, berbeda dengan rasa kecewa yang dirasakan 5 tahun lalu. Dulu, dia mengira keputusanku bukanlah keputusan murni dariku, melainkan dari teman yang menyuruhku untuk mengakhiri ini semua. Oke, terjadi salah pengertian disini, dan baru terjawab kemarin malam setelah 5 tahun berlalu.

Setelah itu, benar-benar respon yang tak pernah terlintas dalam pikiranku saat dia meminta untuk mencoba merajut kembali hubungan masa lalu itu. Terkejut? sangat..
Bagaimana bisa, tiba-tiba dia meminta hal tersebut setelah selama 5 tahun kita tidak pernah berhubungan baik langsung maupun tidak langsung, bagaimana bisa, orang yang sudah lama sekali tak jumpa bahkan tak tahu bagaimana keadaan satu sama lain sekarang, secara tiba-tiba meminta hal seperti itu? Jawabanku, berbeda dengan 5 tahun yang lalu, dengan tegas aku menolaknya. Dan kali ini, aku memiliki alasan yang jelas, karena aku yang sekarang berbeda dengan aku 5 tahun yang lalu. Dia benar, saat mengatakan kita sudah sama-sama dewasa, tapi salah saat dia mengatakan "karena itu, harapanku kita bisa menjalin hubungan tersebut kembali dengan lebih baik". Kita memang sudah dewasa, justru karena aku sudah merasa dewasa aku menolaknya. Keputusan ku kali ini mempunyai alasan yang jelas. Yaitu karena aku tidak ingin mengecewakan Dia karena ini bukanlah hal yang benar. Dia tidak akan mengizinkanku menjawab ya, bahkan mungkin Dia akan sangat marah jika aku menjawab ya. Karena hubungan seperti ini bukanlah cinta yang sebenarnya. Cinta seperti ini adalah sama halnya dengan cinta-cinta-an seperti maraknya yang terjadi di kalangan ABG sekarang. Cinta yang dikarenakan hawa nafsu semata, cinta yang membutakan setiap insan yang menjalaninya, Cinta yang tidak akan membawa kebahagiaan di dunia dan kehidupan abadi kelak. Cinta seperti ini bukanlah cinta yang murni dan tulus, dan aku tidak mau terjerumus melakukan kesalahan yang sama seperti 5 tahun lalu. Karena aku menginginkan Cinta murni yang tulus. Yang hanya bisa diberikan seorang "dewasa" semata-mata bukan karena kecantikan, kepintaran, dan hal-hal yang tidak abadi yang ada pada diriku. Tetapi karena dia mencintaiku apa adanya dan karena-Nya. Pesan ku, untuk dia dari masa lalu, "maaf jika mengecewakan, tapi itu kejujuran yg harus dikatakan walau terkadang pahit dan itu hanyalah masa lalu... masa depan ada ditangan mu sendiri".

7 comments:

  1. Bilang dong "Kalau kau jantan, lamar aku!"
    Jawaban pas itu.

    ReplyDelete
  2. anonim: ga mau krn menurut ku dy blum cukup dewasa :D

    ReplyDelete
  3. wah arini punya blog ternyata.
    *gak ada hubungan sama isi tulisan #polos

    ReplyDelete
  4. iya dong, sebenernya udh bikin dari taun lalu cuma males ngurusinnya gara-gara lupa paswrd trus klo mo ngedit haha.. skrg lg mau coba iseng iseng nulis lagi di blog

    ReplyDelete
  5. Ciee, berharap pria lain ya?
    Suit, suit, prikitiw, prikitiu.

    Eh, Taqobalallahu Minna Wa Minkum, Shiyamana Wa Shiyamakum!
    Mohon maaf lahir dan batin ya!
    Selamat berhari raya!

    ReplyDelete
  6. arinceeee, bagus blog-nya :)
    iya ya klo diinget2 5 tahun lalu lucu juga saat ada moment itu, aku jg bingung knapa tiba2 putus. tapi memang benar sih saat itu juga gw belum mengenal cinta, jadi ikut2 aja deh hahaha
    #polos

    ReplyDelete
  7. iyaa hahaha masih anak anak banget ya waktu itu hehe

    ReplyDelete